pastikan secangkir kopi menyertai anda saat memasuki blog ini, dan nikmati kekentalannya............

Minggu, 28 Agustus 2011

"Dzikrulloh"


Malam itu aku berada di suatu areal gudang kosong, kududuk sendiri sambil menikmati secangkir kopi panas. Gudang itu terasa sepi karena telah ditinggal pulang oleh para pencari rupiah disana. Semakin udara terasa semakin dingin, tanpa terasa kopiku pun tinggal sedikit lagi.

Sekitar pukul 3 dinihari, ntah darimana datangnya, tiba tiba bermunculan orang orang dengan mengendarai mobil mainan seperti "bomb bomb car". Tampak mereka berkejar kejaran, saling tabrak, layaknya di arena "trans studio".

Dengan pikiran yang masih terheran heran, aku terkagetkan, karena dengan tiba tiba mereka menghentikan permainannya dan semuanya menghampiri ke arah dimana aku berada. Mereka mengerumuniku dari luar yang terhalang oleh dinding kaca yang cukup besar. Aku semakin heran dan bertanya tanya dalam hati, siapa mereka ini, apa maunya, wajahnyapun begitu asing, seperti dari dunia lain dan darimana datangnya.

Semakin mencekam suasana di ruangan itu, dengan memberanikan diri kucoba menyelinap keluar dari pintu samping, alhamdulillah akupun berhasil keluar, tanpa berfikir panjang aku berjalan dengan cepat menuju area lain dalam gedung itu.

Tapi aku masih penasaran pada mereka, aku lihat lagi mereka ke belakang......astagfirullooh....mereka menghilang, tak satupun dari mereka tersisa, entah kemana perginya mereka. Aku jadi teringat permainan "jelangkung" "datang tak diundang, pergi tak diantar". Benar benar mencekam malam itu.

Lalu aku teruskan perjalananku menuju gerbang keluar. Namun disela sela sebuah mesin, sepintas terlihat olehku bayangan seorang wanita berbaju hijau dan mengenakan kerudung. Semakin bercampuraduk perasaanku, tapi aku penasaran juga, apa yang dilakukan wanita itu tengah malam begini. Akhirnya dari kejauhan kuikuti dan kuperhatikan apa yang tengah dilakukannya.

Sepintas terlihat wanita itu sambil membawa sebuah cawan, ntah apa isinya. Sepertinya dia menaburkan sesuatu dari dalam cawan itu disekitar tempat dia berdiri. Sedang asyik asyiknya memperhatikan, tiba tiba wanita itu melirik kepadaku, aku kaget dan tercengang dan sepertinya wajah itu tak asing bagiku. Lalu kucoba keluar dari balik persembunyianku dan bermaksud menemuinya, namun apa yang terjadi......astagfirulloooh......wanita itu sudah lenyap dari hadapanku.

Tanpa buang waktu akupun lari terbirit birit tanpa melihat apa yang menghalangi didepanku, sampai akhirnya aku terantuk sesuatu dan terjatuh......gubrak......
Pada saat yang bersamaan juga aku terbangun dari tidurku.

Alhamdulillaah, ternyata hanya bunga tidur. Lega rasanya....sambil kuteguk kopi yang tersisa....srupuuuut.

Mohon maaf sebelumnya, jika sahabat merasa kecewa dengan ending cerita nini, bukan ending ataupun cerita fiksi yang benar benar ku alami yang ingin aku share, tapi makna yang tersirat dari cerita tersebut.

1. Tuhan telah menunjukkan kebesarannya.
Bukan hanya yang terlihat oleh kasat mata, namun yang tak terlihatpun bisa terlihat oleh kasat mata, kapan saja, dimana saja atas izinNya.
2. Harus percaya dan yakin bahwasanya ada makhluk selain di dunia ini (makhluk ghaib).
Sebagai orang yang beriman sudah selayaknya kita percaya pada makhluk ghaib seperti tersirat dalam rukun iman.
3. Sebagai pertanda bahwa Tuhan tengah memperingati, menegur bahkan menghukum kita melalui mimpi.
Jangan sampai kita terlena, terobsesi oleh hal yang bersifat duniawi semata, karena masih ada alam lain setelah hidup ini.
4. Jangan takut akan mati karena bahwasana kematian itu akan tiba kapan saja, dimana saja. Hanya Tuhan yang mengetahui rahasia ini.

Begitulah cerita tang berawal dari secangkir kopi, mudah mudahan ada manfaatnya agar kita senantiasa selalu mengingat Tuhan (dzikrullooh), kapanpun dan dimanapun kita berda.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berbagi Komentar