pastikan secangkir kopi menyertai anda saat memasuki blog ini, dan nikmati kekentalannya............

Minggu, 28 Agustus 2011

Lebaran


Niti wanci nu mustari , ninggang mangsa nusampurna , dina Idul Fitri anu ieu.. hayu urang sami-sami ngabersihkeun rereged ati.. tina khilaf sinareng dosa.. Taqqobalallahu minna wa minkum, Shiyamana wa shiyamakum.

Bilih aya tutur saur nu teu kaukur, reka basa nu pasalia, laku lampah nu teu merenah, wilujeng boboran shiam neda sih hapunten tina samudaya kalepatan lahir sinareng bathin.

Sadaya jalmi tiasa ngiring lebaran....... tapi teu sadaya jalmi tiasa ngiring Idul Fitri.... mugi urang kalebet jalmi nu tiasa ngiring Idul Fitri.....

Sanajan raga paanggang, teu bisa amprok dampal panangan ,
Ngan saukur bisa update status, chating jeung email,
Kalayan dibarengan ku kaikhlasan, neda dihapunten samudaya kalepatan
Wilujeng Boboran Syiam 1432 H.

"Dzikrulloh"


Malam itu aku berada di suatu areal gudang kosong, kududuk sendiri sambil menikmati secangkir kopi panas. Gudang itu terasa sepi karena telah ditinggal pulang oleh para pencari rupiah disana. Semakin udara terasa semakin dingin, tanpa terasa kopiku pun tinggal sedikit lagi.

Sekitar pukul 3 dinihari, ntah darimana datangnya, tiba tiba bermunculan orang orang dengan mengendarai mobil mainan seperti "bomb bomb car". Tampak mereka berkejar kejaran, saling tabrak, layaknya di arena "trans studio".

Dengan pikiran yang masih terheran heran, aku terkagetkan, karena dengan tiba tiba mereka menghentikan permainannya dan semuanya menghampiri ke arah dimana aku berada. Mereka mengerumuniku dari luar yang terhalang oleh dinding kaca yang cukup besar. Aku semakin heran dan bertanya tanya dalam hati, siapa mereka ini, apa maunya, wajahnyapun begitu asing, seperti dari dunia lain dan darimana datangnya.

Semakin mencekam suasana di ruangan itu, dengan memberanikan diri kucoba menyelinap keluar dari pintu samping, alhamdulillah akupun berhasil keluar, tanpa berfikir panjang aku berjalan dengan cepat menuju area lain dalam gedung itu.

Tapi aku masih penasaran pada mereka, aku lihat lagi mereka ke belakang......astagfirullooh....mereka menghilang, tak satupun dari mereka tersisa, entah kemana perginya mereka. Aku jadi teringat permainan "jelangkung" "datang tak diundang, pergi tak diantar". Benar benar mencekam malam itu.

Lalu aku teruskan perjalananku menuju gerbang keluar. Namun disela sela sebuah mesin, sepintas terlihat olehku bayangan seorang wanita berbaju hijau dan mengenakan kerudung. Semakin bercampuraduk perasaanku, tapi aku penasaran juga, apa yang dilakukan wanita itu tengah malam begini. Akhirnya dari kejauhan kuikuti dan kuperhatikan apa yang tengah dilakukannya.

Sepintas terlihat wanita itu sambil membawa sebuah cawan, ntah apa isinya. Sepertinya dia menaburkan sesuatu dari dalam cawan itu disekitar tempat dia berdiri. Sedang asyik asyiknya memperhatikan, tiba tiba wanita itu melirik kepadaku, aku kaget dan tercengang dan sepertinya wajah itu tak asing bagiku. Lalu kucoba keluar dari balik persembunyianku dan bermaksud menemuinya, namun apa yang terjadi......astagfirulloooh......wanita itu sudah lenyap dari hadapanku.

Tanpa buang waktu akupun lari terbirit birit tanpa melihat apa yang menghalangi didepanku, sampai akhirnya aku terantuk sesuatu dan terjatuh......gubrak......
Pada saat yang bersamaan juga aku terbangun dari tidurku.

Alhamdulillaah, ternyata hanya bunga tidur. Lega rasanya....sambil kuteguk kopi yang tersisa....srupuuuut.

Mohon maaf sebelumnya, jika sahabat merasa kecewa dengan ending cerita nini, bukan ending ataupun cerita fiksi yang benar benar ku alami yang ingin aku share, tapi makna yang tersirat dari cerita tersebut.

1. Tuhan telah menunjukkan kebesarannya.
Bukan hanya yang terlihat oleh kasat mata, namun yang tak terlihatpun bisa terlihat oleh kasat mata, kapan saja, dimana saja atas izinNya.
2. Harus percaya dan yakin bahwasanya ada makhluk selain di dunia ini (makhluk ghaib).
Sebagai orang yang beriman sudah selayaknya kita percaya pada makhluk ghaib seperti tersirat dalam rukun iman.
3. Sebagai pertanda bahwa Tuhan tengah memperingati, menegur bahkan menghukum kita melalui mimpi.
Jangan sampai kita terlena, terobsesi oleh hal yang bersifat duniawi semata, karena masih ada alam lain setelah hidup ini.
4. Jangan takut akan mati karena bahwasana kematian itu akan tiba kapan saja, dimana saja. Hanya Tuhan yang mengetahui rahasia ini.

Begitulah cerita tang berawal dari secangkir kopi, mudah mudahan ada manfaatnya agar kita senantiasa selalu mengingat Tuhan (dzikrullooh), kapanpun dan dimanapun kita berda.


"Secangkir Kopi"


Kehadiran Blog ini memang berawal dari secangkir kopi hitam yang kental, yang telah memberikan inspirasi si empunya Blog.

Konon katanya kopi dapat menahan rasa kantuk, sehingga sangat dibutuhkan oleh orang orang yang terutama harus bekerja dengan cara melek dimalam hari. Tapi ada juga yang menyebutkan bahwa kopi adalah sumber penyakit, biasanya yang pertama kali terasa adalah bagian lambung, karena kadar keasamannya yang begitu pekat.

Terlepas dari kedua permasalahan tersebut, yang jelas kopi menjadi teman dalam menemukan inspirasi bagi si empunya Blog. Berawal hanya dari satu cangkir bisa menjadi banyak inspirasi yang timbul.

Seperti halnya di kedai kedai kopi pinggir jalan, pangkalan becak, tempat anak anak muda nongkrong, hingga ke tempat kerja, tak jarang mereka berkumpul sambil mengerumuni hanya secangkir kpi yang dinikmati bersamaan. Tanpa disadari apa yang mereka bicarakan dapat menimbulkan suatu ide yang cemerlang.Dari situlah awal terbitnya Blog ini "berawal dari secangkir kopi".

Mudah mudahan "berawal dari secangkir kopi" dapat memberikan inspirasi serta mengambil manfaatnya (jikalau ada) untuk kebahagiaan bersama.

Tinggal seteguk lagi kopi di cangkir ini, srupuuuut......ahhhhhh....muantab.....